Jumat, 26 September 2014

Sejarah Paroki Benlutu

1.    Sejarah Paroki Benlutu

Cikal bakal Gereja Katolik Benlutu adalah sebuah stasi dari Paroki Sta. Mater Dolorosa Soe. Awalnya adalah kumpulan orang-orang Oekusi yang mengungsi ke Benlutu pada tahun 1915. Mereka adalah suku Elu, Abi dan Kollo. Merekalah yang menjadi perintis iman Katolik di Benlutu. Kehadiran mereka di Benlutu, diterima dan disambut baik oleh Raja Nope sehingga mereka boleh berdiam di tanah Benlutu pada awal tahun 1.900-an.
Untuk kepentingan peribadatan pada hari Minggu dan hari-hari raya besar Gereja, maka Bapak Zakarias Elu dan tokoh-tokoh adat setempat mendirikan sebuah Kapela sederhana di kampung Benlutu. Bangunannya  berdaun alang-alang dan berdinding bebak bertempat di lokasi tanah Bapak Zakarias Elu.
Kondisi ini mendorong para misionaris SVD yang berkarya di Paroki Sta. Mater Dolorosa Soe pada masa itu untuk menangani umat Katolik Benlutu menjadi sebuah stasi pastoral. Maka pada tahun 1960, P. Vinsensius Leckovic, SVD, selaku pastor paroki Sta. Mater Dolorosa Soe, mengambil prakarsa untuk membangun sebuah kapela permanen. Kehadiran P. Lecko, SVD, disambut baik oleh umat Katolik Benlutu. Pada waktu itulah, sebuah bangungan kapela permanen didirikan oleh umat atas dukungan sang misionaris sejati asal Polandia. Pada tanggal 06 Oktober 1972, Gereja Katolik Benlutu diresmikan dan diberi nama: Kapela St. Vinsensius, Benlutu sesuai nama sang misionaris perintis di Benlutu, P. Vinsensius Leckovic, SVD.
Sejak tahun 1950-an hingga tahun 2005, status Gereja Benlutu adalah sebuah stasi yang dilayani oleh para imam dari Paroki Sta. Mater Dolorosa Soe. Baru pada tahun 2001, datanglah sebuah Kongregasi Misionaris di Benlutu yaitu Kongregasi Misionaris Claretian (CMF) untuk membangun rumah pembinaan calon religius (imam). Sejak saat itu, pelayanan pastoral di stasi Benlutu dipercayakan kepada Kongregasi Misionaris Claretian yang berkarya di Benlutu. Kehadiran kongregasi ini sangat membantu umat untuk berkembang menuju pembentukan sebuah paroki baru. Dengan beberapa bentuk pastoral seperti pastoral keluarga, orang muda, anak dan remaja, ekumene dan pendidikan, perlahan-lahan, stasi Benlutu dianggap layak berdiri sebagai sebuah paroki. Maka pada tahun 2005, stasi Benlutu diangkat dan diresmikan oleh Yang Mulia, Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr menjadi sebuah paroki baru di wilayah pastoral Keuskupan Agung Kupang. Paroki baru itu diberi nama: Paroki St. Vinsensius de Paulo.
Dalam gerak dinamika kehidupan iman umat di Benlutu sangat dibantu oleh kehadiran para misionaris Claretian yang bertugas di biara Novisiat Claretian Benlutu. Umat merasa sangat dibantu oleh para misionaris yang berkarya di Benlutu baik di biara Novisiat maupun yang bertugas di pastoral kategorial. Semua itu merupakan bantuan yang besar bagi umat Benlutu. Para misionaris yag pernah berkarya di Benlutu adalah P. Eduardo Monge, CMF (Novis Master), P. Damasus Sumardi, CMF, P. Sipri Asa, CMF, P. Emilio Pablo, CMF (almarhum), P. Adri Manek, CMF, P. Waldburga Poca, CMF,P. Dami Tasaeb Lamak, CMF, P. Romy Nairun, CMF (Novis Master), P. Selestinus Panggara, CMF, P. John Dintro, CMF, P. Anselmus Sengga, CMF dan sejumlah frater TOP dan Frater Novis.
Sejak berdirinya hingga kini, sudah terdapat empat periode pergantian pastor paroki yaitu:
1. P. Damasus Sumardi, CMF       (2004-2007)
2. P. Sipri Asa, CMF                        (2007-2010)
3. P. Waldburga Poca, CMF          (2010-2012)
4. P. Dami Tasaeb Lamak, CMF    (2012-2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar