1.
Sejarah Paroki Benlutu
Cikal bakal Gereja Katolik Benlutu
adalah sebuah stasi dari Paroki Sta. Mater Dolorosa Soe. Awalnya adalah
kumpulan orang-orang Oekusi yang mengungsi ke Benlutu pada tahun 1915. Mereka
adalah suku Elu, Abi dan Kollo. Merekalah yang menjadi perintis iman Katolik di
Benlutu. Kehadiran mereka di Benlutu, diterima dan disambut baik oleh Raja Nope
sehingga mereka boleh berdiam di tanah Benlutu pada awal tahun 1.900-an.
Untuk kepentingan peribadatan pada hari
Minggu dan hari-hari raya besar Gereja, maka Bapak Zakarias Elu dan tokoh-tokoh
adat setempat mendirikan sebuah Kapela sederhana di kampung Benlutu.
Bangunannya berdaun alang-alang dan
berdinding bebak bertempat di lokasi tanah Bapak Zakarias Elu.
Kondisi ini mendorong para misionaris
SVD yang berkarya di Paroki Sta. Mater Dolorosa Soe pada masa itu untuk
menangani umat Katolik Benlutu menjadi sebuah stasi pastoral. Maka pada tahun
1960, P. Vinsensius Leckovic, SVD, selaku pastor paroki Sta. Mater Dolorosa
Soe, mengambil prakarsa untuk membangun sebuah kapela permanen. Kehadiran P.
Lecko, SVD, disambut baik oleh umat Katolik Benlutu. Pada waktu itulah, sebuah
bangungan kapela permanen didirikan oleh umat atas dukungan sang misionaris
sejati asal Polandia. Pada tanggal 06 Oktober 1972, Gereja Katolik
Benlutu diresmikan dan diberi nama: Kapela St. Vinsensius, Benlutu sesuai nama
sang misionaris perintis di Benlutu, P. Vinsensius Leckovic, SVD.
Sejak tahun 1950-an hingga tahun 2005,
status Gereja Benlutu adalah sebuah stasi yang dilayani oleh para imam dari
Paroki Sta. Mater Dolorosa Soe. Baru pada tahun 2001, datanglah sebuah
Kongregasi Misionaris di Benlutu yaitu Kongregasi Misionaris Claretian (CMF)
untuk membangun rumah pembinaan calon religius (imam). Sejak saat itu,
pelayanan pastoral di stasi Benlutu dipercayakan kepada Kongregasi Misionaris Claretian
yang berkarya di Benlutu. Kehadiran kongregasi ini sangat membantu umat untuk
berkembang menuju pembentukan sebuah paroki baru. Dengan beberapa bentuk pastoral
seperti pastoral keluarga, orang muda, anak dan remaja, ekumene dan pendidikan,
perlahan-lahan, stasi Benlutu dianggap layak berdiri sebagai sebuah paroki.
Maka pada tahun 2005, stasi Benlutu diangkat dan diresmikan oleh Yang Mulia,
Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr menjadi sebuah paroki baru di
wilayah pastoral Keuskupan Agung Kupang. Paroki baru itu diberi nama: Paroki
St. Vinsensius de Paulo.
Dalam gerak dinamika kehidupan iman umat
di Benlutu sangat dibantu oleh kehadiran para misionaris Claretian yang
bertugas di biara Novisiat Claretian Benlutu. Umat merasa sangat dibantu oleh
para misionaris yang berkarya di Benlutu baik di biara Novisiat maupun yang
bertugas di pastoral kategorial. Semua itu merupakan bantuan yang besar bagi
umat Benlutu. Para misionaris yag pernah berkarya di Benlutu adalah P. Eduardo
Monge, CMF (Novis Master), P. Damasus Sumardi, CMF, P. Sipri Asa, CMF, P.
Emilio Pablo, CMF (almarhum), P. Adri Manek, CMF, P. Waldburga Poca, CMF,P.
Dami Tasaeb Lamak, CMF, P. Romy Nairun, CMF (Novis Master), P. Selestinus
Panggara, CMF, P. John Dintro, CMF, P. Anselmus Sengga, CMF dan sejumlah frater
TOP dan Frater Novis.
Sejak
berdirinya hingga kini, sudah terdapat empat periode pergantian pastor paroki
yaitu:
1.
P. Damasus Sumardi, CMF (2004-2007)
2.
P. Sipri Asa, CMF (2007-2010)
3.
P. Waldburga Poca, CMF (2010-2012)
4.
P. Dami Tasaeb Lamak, CMF (2012-2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar